LHOKSUKON – Warga di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara kembali melakukan aksi pemblokiran jalan. Kali ini jalan ditutup hingga 15 jam lamanya.
Warga baru bersedia membuka jalan setelah adanya mediasi bersama Muspika Langkahan. Tercapai kesepakatan dengan pemerintah bahwa lubang di jalan akan ditimbun dan di–compact untuk sementara waktu. Jalan yang diblokir akhirnya kembali dibuka warga, Sabtu, 20 Januari 2018, sekitar pukul 15.40 WIB.
“Sejak dini hari tadi warga memblokir jalan di tiga titik, sekitar 3 kilometer, mulai dari Gampong Simpang Tiga, Pante Gaki Bale hingga Paya Tukai. Warga memblokir jalan dengan merebahkan batang pohon kayu melintang di sepanjang jalan tersebut,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji, melalui Kapolsek Langkahan, Ipda Samsul Bahri.
Samsul Bahri menyebutkan, proses mediasi tadi ikut dihadiri Camat Langkahan, Danramil 29 Langkahan, Ketua Forum Geuchik Langkahan, perwakilan geuchik di Langkahan, dan tokoh masyarakat setempat.
“Dalam pertemuan, Geuchik Simpang Tiga, Muhammad Saleh meminta pemerintah melalui pihak terkait segera mengatasi persoalan kerusakan jalan sekitar 3 kilometer tersebut. Selama ini seringnya lalu lalang truk dan englek pengangkut sawit dan material batu menjadi penyebab utama kerusakan jalan. Akibatnya, masyarakat sulit melintasi jalan untuk mengangkut hasil tani,” ujar Samsul Bahri.
Sementara Ketua Forum Geuchik Langkahan, Hamdani menyampaikan, dirinya bersama dengan sejumlah geuchik di Langkahan tahun 2017 lalu sudah berupaya memperjuangkan hingga ke provinsi untuk meminta jalan induk Langkahan segera ditangani.
“Camat Langkahan, Muhammad Jamil juga mengatakan, pihak dinas memberikan alat berat untuk merehab jalan yang sudah rusak, dengan dana operasional dibebankan kepada para geuchik Langkahan dan donatur yang ada di Kecamatan Langkahan. Hasil kesepakatan tadi, ada beberapa (anggota) dewan yang akan ikut membantu dana untuk rehab sementara. Atas permintaan Muspika, warga membuka blokir jalan tersebut pukul 15.40 WIB tadi,” pungkas Samsul Bahri.