LHOKSUKON – Isra Miraj adalah perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem-Palestina/Israel), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan menerima wahyu Allah Swt.
Hal tersebut dikutip dalam penyampaian awal Abi Muzakkir, pimpinan dayah sirajul Huda yang ada di Gampong Reudeup Kecamatan Lhoksukon saat hadir mengisi tausiah dalam peringatan Isra Mi’raj yang digelar Polres Aceh Utara, Kamis (26/4/2018) di Aula Tri Brata Mapolres setempat.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian RIzkian Milyardin, Kabag, Kasat, Kapolsek dan puluhan personel beserta Ibu Ketua Cabang Bhayangkari Aceh Utara dan anggotanya turut hadir dalam acara yan diberi tema “Dengan hikmah isra mi’raj nabi besar Muhammad SAW kita tingkatkan ibadah dalam membentuk karakter kepribadian insan Bhayangkara guna mendukung Pilkada serentak yang kondusif tahun 2018”.
Diringkas dari tausiah ABi Muzkkir, Ada banyak makna dan hikmah yang bisa dipetik dari kisah perjalanan malam (night journey) Isra Miraj. Pertama, tentu munculnya kewajiban shalat bagi setiap pemeluk agama Islam atau umat Muslim.
Meski kewajiban, sebaiknya jangan terpaksa menjalankan sholat karena ujungnya tidak ikhlas. Jalani shalat sebagai sebuah kecintaan kita kepada Allah Saw dan RasulNya yang sudah mendapatkan perintah untuk menunaikan sholat.
Hikmah selanjutnya, Nabi Muhammad SAW diberikan gambaran surga dan neraka sebagai balasan bagi setiap perbuatan manusia yang hidup di dunia. Orang yang baik, surga adalah balasannya.
Sebaliknya, orang yang jahat, berzina, membenci orang lain, suka menggunjing, memakan riba, serakah, kejam, dan perbuatan-perbuatan tidak terpuji lainnya adalah neraka balasannya.
Bagaimana agar kita bisa selamat dari siksa neraka? Muhammad sudah membawa Islam untuk kita lengkap dengan petunjuknya, Al Quran. Ikutilah petunjuk itu dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup sehingga kita bisa menikmati indahnya surga dan menghindari siksa neraka.
Namun, sebaiknya kita berbuat baik bukan karena surga dan neraka, melainkan ikhlas dari hati yang paling dalam karena Allah. Dengan hati dan kesadaran yang ikhlas berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk itulah, Allah secara otomatis akan menyediakan surganya kepada hamba-Nya.
(NovalMuliadi)