Home / Berita

Senin, 15 Januari 2024 - 07:14 WIB

Wakapolres Aceh Utara Hadiri Peringatan Hari Dharma Samudera ke-62

LHOKSUKON – Wakapolres Aceh Utara Kompol Syukrif I Panigoro, S.I.K., M.H menghadiri upacara tabur bunga memperingati Hari Dharma Samudera Ke-62 dipimpin Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto di atas kapal KAL Bireun l-1-70 kawasan Dermaga Krueng Geukueh, Senin (15/01/2024).

Pada Upacara tersebut di bacakan Sejarah untuk mengenang pengorbanan kapal perang RI Macan Tutul yang dikomodori oleh Laksamana Madya TNI Yosaphat Soedarso demi melindungi 2 kapal perang RI lainnya dalam pertempuran melawan Belanda di laut Arafura perairan Maluku.

Dikatakan, pertempuran penuh semangat membela negara di laut Arafuru memberikan keteladanan sejati kepada kita tentang nilai dan semangat kejuangan, yakni sikap kesatria, rela berkorban dan tak pernah gentar menghadapi musuh dalam mempertahankan wilayah dan kedaulatan negara.

 

“Sekelumit Peristiwa Heroik Pertempuran Laut Aru”

Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang peristiwa bersejarah pada 15 Januari 1962. Dimana terjadi peristiwa pertempuran heroik Angkatan Laut Indonesia dengan Belanda, yakni pertempuran Laut Aru Perairan Maluku.

Baca Juga  Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Ketat Pendistribusian Surat Suara

Dimana dalam peristiwa itu, terjadi pertempuran antara Indonesia dan Belanda dalam upaya pembebasan Irian Barat (Papua). Hari Dharma Samudera ini juga untuk mengenang kepemimpinan Komodor Yos Sudarso dalam pertempuran tersebut, sebagai peristiwa heroik Angkatan Laut.

Pertempuran ini terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menolak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Sehingga membuat Indonesia melalui Angkatan Lautnya, mulai melancarkan operasi senyap atau rahasia dengan mengirim pasukan ke Irian Barat.

3 kapal perang Indonesia diterjunkan menuju Irian Barat yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau. Namun saat mendekati Irian Barat, keberadaan ketiga kapal ini diketahui oleh Belanda, sehingga terjadi pertempuran dahsyat. Heroiknya kekuatan Angkatan Laut Indonesia tidak sehebat Belanda

Baca Juga  Lima Polsek di Wilkum Polres Aceh Utara Tidak Lagi Lakukan Penyidikan

Tetapi ketiga kapal ini tetap meladeni dan bertempur melawan Belanda, namun KRI Macan Tutul menjadi sasaran tembak Belanda dan tenggelam di Laut Aru. Namun Sebelum gugur terkena tembakan Belanda, Komodor Yos Sudarso yang memimpin langsung pertempuran diatas KRI Macan Tutul, mengeluarkan perintah yang terkenal hingga saat ini yaitu “Kobarkan Semangat Pertempuran”.

Komodor Yos Sudarso bersama para awak KRI Macan Tutul menjadi korban dan gugur dalam tugas negara di laut Aru. Setelah peristiwa itu, tidak pernah lagi terjadi pertempuran laut antara Indonesia dan Belanda. Karena masyarakat Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia.

Share :

Baca Juga

Berita

Polres Aceh Utara Bekuk Pengedar Narkoba, Amankan 860 Gram Sabu

Berita

Tukang Bangunan di Cot Girek Meninggal Dunia Diduga Tersengat Listrik Saat Bekerja

Berita

Dua Pengedar Ekstasi Dibekuk Sat Res Narkoba Polres Aceh Utara, 1107 Butir Diamankan

Berita

Hari Kesadaran Nasional, Wakapolres Tekankan Disiplin dan Loyalitas Personel

Berita

Polres Aceh Utara Lanjutkan Program “Jumat Berbagi Kasih” Usai Idul Fitri

Berita

Terlibat Kecelakan Dengan Mobil Rush, Truk Tangki PDAM terguling

Berita

Pantai Bantayan Ramai Pengunjung, Kapolres Pimpin Patroli ke Lokasi

Berita

Polres Aceh Utara Tingkatkan Patroli ke Pantai Wisata Bantayan Selama Libur Idul Fitri