LHOKSUKON – Sejumlah 26 perwira mulai dari Kapolres, Wakapolres, Kabag, Kasubbag, Kasat dan Kapolsek di jajaran Polres Aceh Utara. Senin (16/4/2018) ditunjuk menjadi pemimpin upacara di 26 SMA/MA dan SMK yang tersebar di 15 kecamatan wilayah hukum Polres setempat.
Seperti halnya di SMAN 1 Matangkuli, Upacara dipimpin Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, SIK. Dalam amanatnya Kapolres menyampaikan lima hal penting terkait tentang wawasan kebangsaan, narkoba, lalu lintas, pergaulan bebas serta perihal tentang radikalime dan hoax.
“Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe jarang di rumah suka pergi, lebih senang menitip anaknya di babby sitter. udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama.” Ujar AKBP Ian Rizkian dalam amanatnya.
Kepada adik-adik yang masih belajar dan menduduki di bangku sekolah, Kapolres meminta supaya jangan sekali-kali terlibat dalam pergaulan bebas dan mendukung sepenuhnya syariat islam yang sedang berjalan di Aceh
“Saat ini kondisi masyarakat sudah hampir dikuasai oleh informasi teknologi yang sulit dibendung. hoax, hasutan dan paham yang tidak jelas dengan mudah menyebar di masyarakat. oleh karena nya, marilah kita bermedia sosial yang bijak dan selalu melakukan filter atau penyaringan terhadap isu-isu yang muncul dan berkembang sehingga tidak terjadinya penyebaran berita yang sifatnya hoax atau bohong.” Pinta Kapolres Aceh Utara lagi.
Kapolres menyampaikan bahwa seiring berkembangnya teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi atau berita dengan cepat, bertebaran pula informasi palsu atau hoax yang seringkali membuat perbedaan pendapat di masyarakat. berita hoax dan radikalisme yang tersebar melalui media yang tidak bertanggung jawab dan media sosial (medsos) tidak hanya bisa meracuni, tapi juga bisa mengkontaminasi jiwa seseorang. untuk menangkalnya, seseorang harus bisa memperkuat pertahanan diri serta melakukan cek dan ricek sebelum mencerna atau bahkan menyebarkan berita itu melalui berbagai jaringan sosmed.
“Kita harus mulai dari diri sendiri, karena kadang-kadang diri kita sendiri bisa menjadi sumber yang mengaplikasi berita hoax tersebut bisa tersebar kemana-mana. kalau ada berita yang misalnya tidak kita yakini, maka stop di kita saja. itu merupakan salah satu kontribusi yang amat sangat penting untuk memutus mata rantai hoax dan berita radikalisme.” Pungkas AKBP Ian Rizkian.
Terakhir menutup amanatnya, tiga kalimat ini diucapkan bersama-sama oleh Kapolres dan seluruh peserta Upacara
kami indonesia …!!!
kami cinta damai …!!!
indonesia damai .. yes … !!!